Sepenggal kata untukmu, Sahabat

Kita telah lama bersama….

Susah, Senang, Sedih, Gembira, Tangis, dan Tawa pernah kita alami bersama…
Kita berjalan…
Menghabiskan banyak waktu bersama…

Sahabatku, masih ku kenang tawa manismu…
Senangnya hatiku melihat kau tertawa begitu lepas…
Kau duduk di sampingku waktu itu.
Kita menulis bersama. Kita saling tertawa, kita berpikir, dan sekali-kali tersenyum….

Kemudian kita terpisah…..
Kau mencariku…..
Kau menembus banyak badan-badan manusia disekelilingmu untuk menemukan aku…
Tapi kau tak menemukan aku….

Kau mencari aku sekali lagi…tapi tak juga kau temukan aku….
Kau berdiri di tempatmu, sambil matamu mencari aku…
Ditanganmu, kau memegang sebuah kertas…
Kertas yang pernah kita tulis bersama dulu…

Ketika itu, aku melihatmu tersenyum ke arah ku….
Aku melihatmu berlari ke arahku….dan ingin menyampaikan sesuatu padaku…
Kemudian…di arah yang lain, aku melihat seorang pribadi yang lain…
Pribadi yang aku kagumi selama ini. Pribadi yang menjadi idolaku….

Sahabatku,….betapa aku menyesal melakukan itu…
Kau berlari ke arahku, ingin memelukku dan mengatakan bahwa “aku berarti untukmu”….
Namun, dasar egoisnya aku!….aku membalikkan badanku, dan berlari ke arah pribadi yang lain itu….
Aku memeluk pribadi itu, dan berkata betapa aku mengaguminya…

Langkahmu terhenti.
Aku datang menghampirimu dan membaca kertas itu…
Aku tersentuh….
Mataku ingin mengeluarkan semua yang ada dihatiku…
Aku membaca sebuah tulisan disana….
“ Aku menyayangimu,….Aku kagum padamu…”
Kau menuliskan itu untukku???

Seharusnya aku berlari padamu…
Seharusnya kaulah yang aku kagumi lebih dari idolaku itu…
Maafkan aku, sahabatku…

Tuhan,…terimakasih untuk waktu ini…
Kau beri aku kesempatan untuk bersama sahabatku….
Kau beri aku kesempatan untuk menyayanginya…
Biarlah aku menyayanginya seperti kasih-Mu…

Sahabat, aku tak punya kekuatan untuk membalikkan waktu itu…
Aku tak punya harta untuk ku berikan padamu…
Karena kaulah harta terindahku…
Aku tak punya cukup waktu untuk selalu ada melihatmu…
Namun selalu aku ingin melihatmu…

Jika suatu saat nanti, aku tak bisa melihatmu lagi dan kau tak bisa melihatku lagi….
Jika suatu saat nanti, kita tak lagi bersama karena kau telah hidup dengan pangeranmu,
aku berharap sepenggal tentang aku masih ada dihatimu…

Sahabat,…Semoga aku belum terlambat mengatakan ini…
“AKU SAYANG PADAMU, DAN AKU JUGA KAGUM PADAMU”
Terimakasih sudah menjadi sahabatku…

Dariku, Sahabatmu…..

Comments

Popular posts from this blog

Mazmur 73:21-26

The core of your life. A reminder